Search This Blog

Showing posts with label makalah praktikum. Show all posts
Showing posts with label makalah praktikum. Show all posts

Thursday, December 5, 2013

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Diposkan oleh Nida Shafiyanti di 6:27 AM 0 komentar

a.      Latar Belakang Masalah
Dalam pembahasan tentang laporan ini, Saya akan membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Apa yang menyebabkan perubahan pada laju reaksi? Bagaimana proses itu berlangsung? Dan zat-zat apakah yang diperlukan dalam proses perubahannya?
Serpihan kayu lebih cepat terbakar daripada balok kayu. Hal ini berarti reaksi yang sama dapat berlangsung dengan kelajuan yang berbeda, bergantung kepada keadaan zat yang pereaksi. Pengetahuan tentang hal ini memungkinkan kita dapat mengendalikan laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi yang memungkinkan dan menambah laju reaksi yang menguntungkan.
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu; Jenis zat yang bereaksi, Luas permukaan sentuh, Konsentrasi pereaksi, Faktor suhu/temperatur, Energi aktivasi, dan Faktor katalis.

b.     Perumusan Masalah
Pada pembahasan kali ini kami akan melakukan pengujian pada magnesium dan melihat serta meneliti perubahan-perubahan yang terjadi jika magnesium dimasukkan larutan atau zat tertentu dalam ukuran yang berbeda dan temperatur yang berbeda pula dalam satuan waktu.

Mana sajakah yang mengalami perubahan dikarenakan jenis zat, luas permukaan, konsentrasi, suhu, energi aktivasi dan katalis?


Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis

Diposkan oleh Nida Shafiyanti di 6:24 AM 0 komentar

1.1 Latar Belakang

Kami melakukan penelitian ini dikarenakan ingin mengetahui dan mengamati kadar ph pada setiap larutan berikut dengan perubahan yang dialami jika larutan ditambahkan sedikit asam, sedikit basa ataupun dilakukan pengenceran. Kami melakukan uji coba pengukuran pH pada beberapa larutan, diantaranya HCL, CH3COONa, KOH, dll. Semua larutan beserta alat-alat yang digunakan sudah tersedia di lab kimia SMAN 8 TANGERANG.

Demikianlah latar belakang laporan kami yang berjudul “PENGUKURAN PH“

1.2 Rumusan Masalah

1)      Bagaimana kadar pH pada larutan yang ditambahkan sedikit asam, sedikit basa ataupun dengan pengenceran ?
2)      Bagaimana?

1.3 Tujuan Praktikum

1)      Mengetahui perubahan yang terjadi terhadap larutan jika di tambahkan sedikit asam, sedikit basa ataupun dilakukan pengenceran
2)       

1.4 Hipotesis


1)      Larutan yang ditambahkan sedikit asam, sedikit basa ataupun dengan pengenceran tidak akan merubah pH


download here...

Thursday, April 5, 2012

Proses Difusi dan Osmosis

Diposkan oleh Nida Shafiyanti di 6:15 AM 0 komentar

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Kami melakukan eksperimen mengenai difusi dan osmosis untuk mengetahui bagaimana proses difusi dan osmosis tersebut berlangsung. Selain itu kami membuat laporan praktikum biologi ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Dewi Saribanon.
          Pada sel dapat dibedakan menjadi transport pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan energy, sedangkan transport aktif memerlukan energy. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis.  Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion, endositosis, dan eksositosis. Difusi adalah perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
          Sedangkan osmosis merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentransi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
          Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses difusi dan osmosis menarik. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih jauh mengenai proses difusi dan osmosis.


1.2  Rumusan Masalah
Lalu, dari berbagai masalah yang menarik, maka kami memutuskan akan membahas tentang, “ Bagaimana proses difusi dan osmosis berlangsung?”

1.3  Tujuan Praktikum
Tujuan kami melakukan eksperimen ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses difusi dan osmosis yang terjadi di telur dan usus.

1.4  Hipotesis
Hipotesis yang kami buat adalah :
·        Pada telur yang ditaruh didalam air garam : air garam masuk ke telur melelui pori-pori cangkang telur yang sudah kami amplas sehingga menjadi tipis.
·        Pada telur yang ditaruh di luar : telur menjadi busuk, karena banyak mikroba yang masuk melalui cangkang yang sudah ditipisi.
·        Pada usus yang diisi air : usus mengalami krenasi.
·        Pada usus yang direndam air garam : usus mengalami krenasi.





BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Tempat dan Waktu Praktikum
      Eksperimen ini kami lakukan pada,
          Hari dan tanggal   : Rabu-Kamis dan Jum’at, 12-13 dan 28    Agustus 2009
          Tempat                 : Laboratorium Biologi SMAN 8 Tangerang

2.2 Variabel Penelitian
       Variabel bebas      :Air garam, air gula, dan aquades
         Variabel  terikat   :Telur dan usus
         Variabel control   :Sarana dan Prasarana

2.3 Alat dan Bahan
Alat :
1.    Amplas
2.   Toples ukuran besar
3.   Cawan patri
4.   Lap bersih
Bahan :
1.    Telur bebek 11 butir
2.   Usus kambing
3.    Garam
4.    Air
5.    Gula
2.4 Langkah-Langkah Kerja
Telur bebek :
1.    Pastikan seluruh alat yang digunakan dalam keadaan bersih dan kering,
2.   Cuci bersih semua telur bebek,
3.   Lalu keringkan telur dan amplas sampai cangkang telur terlihat sedikit putih dan tipis,
4.   Lalu larutkan garam dengan air panas dengan perbandingan 1 : 3,
5.   Setelah larut, tunggu hingga air garam menjadi hangat-hangat kuku,
6.   Lalu masukkan 10 telur bebek yang telah di amplas dan pisahkan 1 telur diatas toplesnya, lalu diamkan selama 15 hari dan amati telur tersebut.

USUS
1.    Pertama, cuci usus hingga bersih
2.    Lalu ikat salah satu ujung usus,
3.           Masukkan air garam kedalam usus lalu ikat ujung usus lainnya dan gantungkan,
4.    Beri wadah untuk menampung air yang menetes,
5.           Ambil usus lainnya, lalu masukkan ke dalam gelas ukur yang telah diisi air gula, air garam dan air bersih,
6.    Lalu diamkan selama 24 jam dan amati hasilnya.


2.5 Analisis Praktikum
           Setelah kami melakukan eksperimen dengan menggantung usus yang diisi air dan merendam usus dengan air garam, air gula, dan aquades, maka kami dapat mengetahui proses osmosis pada usus. Air dapat keluar dari usus yang digantung meskipun usus tersebut tidak diberi lubang.
           Sedangkan pada telur, kami dapat mengetahui proses difusi pada telur yang dibiarkan pada udara terbuka, dan osmosis pada telur yang direndam pada air garam.


BAB III
DATA PRAKTIKUM

 

   

   

  


 


BAB IV
PEMBAHASAN

(+)     Faktor-faktor yang mendukung dalam eksperimen kami adalah :
         - Adanya alat-alat praktek atau sarana yang cukup memadai.
         - Adanya prasarana dan tempat yang memadai, yaitu di laboratorium          SMAN 8.
         - Bantuan dari rekan-rekan.
         - Bimbingan dari Ibu Dewi selaku guru pembimbing kami dalam
           pelajaran Biologi.

(-)      Faktor-faktor yang menghambat eksperimen kami adalah :
         - kecerobohan anggota kelompok pada saat melakukan percobaan.
         - proses pengamplasan telur yang kurang sempurna.




BAB V
KESIMPULAN

         Berdasarkan dari hasil eksperimen, ternyata, hipotesis yang kami buat TERBUKTI.
         Maka kesimpulannya adalah,
·        usus yang digantung       : mengalami krenasi, karena air menetes ke luar sehingga kadar air dalam usus brkurang.
·        Usus yang di rendam air garam : mengalami krenasi, karena air diserap oleh larutan garam .
·        Usus yang di rendam air gula : banyak terdapat semut di permukaan usus.
·        Telur yang di rendam air garam : larutan garam masuk ke dalam telur melalui pori-pori, sehingga telur menjadi asin dan kuning telur berwarna kemerahan.
·        Telur yang dibiarkan pada udara terbuka : kuning telur menjadi encer dan berbau busuk.



Download for free here..

    

Penyaringan untuk Menjernihkan Air

Diposkan oleh Nida Shafiyanti di 6:09 AM 0 komentar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggirankota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri.
Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
Berdasarkan uraian tersebut, kami selaku penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam makalah ini dengan judul “Penyaringan untuk Menjernihkan Air.

1.    2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah cara untuk menanggulangi air bersih yang semakin sedikit?
2.      Apa saja kekurangan dan kelebihan penjernihan air?

1. 3      Batasan masalah
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan waktu yang penulis miliki serta banyaknya cara untuk menjernihkan air, maka permasalahan di atas akan dibatasi ruang lingkupnya. Adapun pembatasan masalahnya, yaitu melakukan penjernihan air dengan menggunakan ijuk.

1.4       Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian kami menyusun makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita akan pentingnya mengetahui penenggulangan air bersih yang baik dan benar. Karena tanpa kita sadari banyak sekali kerugian yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan bahan-bahan penjernihan air yang salah. Selain itu, makalah ini kami tujukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Lingkungan Hidup kepada Bapak Arry Andaka.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1     Definisi
2.1.1     Penjernihan Air
Penjernihan air adalah proses pengolahan air kotor menjadi air bersih dan sehat. Arti dari kata air berarti cairan yang tidak begitu kentaldan lengket. Arti dari penjernihan adalah pembersihan terhadap kuman yang ada diair.
 Penjernihan air yang dapat dilakukan sangat beragam, cara penjernihan air dapat dilakukan baik secara alami maupun kimiawi. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
. Namun, dalam hal ini kami membatasi objek yang akan kami bahas, yaitu Penjernihan air melalui penyaringan menggunakan ijuk.
                                                                                                                 
            


BAB III
PEMBAHASAN

3.1       Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan awal di hari pertama, kami membawa alat dan bahan tanggal 22 Januari 2011. Alat dan bahan akan kami uraikan di bab selanjutnya. Alat dan bahan tersebut kami gunakan untuk melakukan penelitian tentang penjernihan air yang kami lakukan.

3.2       Tahap Proses
Pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2011, kami mengadakan penelitian melalui uji praktek.

3.2.1     Alat Dan Bahan
  1. Arang tempurung kelapa secukupnya
  2. Ijuk kelapa secukupnya
  3. Pasir halus
  4. Batu kerikil
  5. Batu dengan garis tengah 2-3 cm atau batu berukuran kecil
  6. 2 Botol Aqua 1,5 liter yang telah dipotong menjadi 2

3.2.2     Pembuatan

1.    Sediakan 1 botol aqua yang telah terpotong (ambil bagian bawahnya) sebagai tempat  penampungan air bersih.
2.    Buat botol untuk penyaringan. Isi botol dengan bahan-bahan dimulai dari ijuk, pasir halus, arang tempurung kelapa, baru kerikil, dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm atau batu berukuran kecil

3.2.3     Penggunaan
1.    Air sungai, telaga ataupun air kotor yang banyak mengandung lumpur dialirkan ke dalam botol penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran.
2.    Setelah botol penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke botol penyaringan.

3.    Selanjutnya beberapa menit kemudian air akan ke luar. Mula-mula air agak keruh, tetapi setelah beberapa waktu berselang air akan jernih.
Agar air yang keluar tetap jernih, lubang harus dibuat dalam ukuran kecil.

3.2.4     Pemeliharaan

1.    Ijuk dicuci bersih kemudian dipanaskan di matahari sampai kering.
2.    Pasir halus dicuci dengan air bersih di dalam ember, diaduk sehingga kotoran dapat dikeluarkan, kemudian dijemur sampai kering.
3.    Batu kerikil diperoleh dari sisa ayakan pasir halus, kemudian dicuci bersih dan dijemur sampai kering.
4.    Batu yang dibersihkan sampai bersih betul dari kotoran atau tanah yang melekat, kemudian dijemur.


3.3       Tahap Akhir
            Setelah mengadakan percobaan yang bertempat di SMAN 8 Tangerang, kami melakukan tahap penelitian terhadap hasil percobaan yang kami lakukan. Kemudian setelah tahap penelitian tersebut telah selesai, maka kami mendapatkan hasil untuk sebagai berikut:

KEUNTUNGAN
þ  Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja misalnya : sungai, rawa, telaga, sawah dan sumur.
þ  Cara ini berguna untuk desa yang jauh dari kota dan tempatnya terpencil.

KERUGIAN

þ  Air tidak bisa dialirkan secara teratur, karena air dalam jumlah tertentu harus diendapkan dulu dan disaring melalui bak penyaringan.
þ  Bahan penyaring harus sering diganti. Air harus dimasak lebih dahulu sebelum diminum.



BAB IV
KESIMPULAN
4.1       Kesimpulan
            Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan pada tanggal 22 Januari 2011, maka dengan ini dapat kami simpulkan bahwa penjernihan air dapat dilakukan dengan cara sederhana yang mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja dengan aturan penggunaan yang telah dituliskan di atas.
            Serta dari hasil akhir percobaan kami, dapat kami simpulkan bahwa penjernihan air sederhana juga mempunyai keuntungan dan kerugian.

4.2       Saran
                        Kami menyarankan agar setiap orang harus mempunyai kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan limbah beracun yang dapat menimbulkan kesengsaraan bagi masyarakat sekitar. Hal itu juga berguna untuk meminimalisir pencemaran lingkungan terutama pencemaran air dimana air bersih sulit didapatkan. 
 

Sekolahku Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review